Pengungsi di Tahanan Pulau Manus Diberi Peringatan Terakhir
"Keamanan tersedia di kedua lokasi untuk memastikan keamanan Anda terjamin. Juga akan ada kehadiran polisi secara rutin," demikian bunyi pemberitahuan tersebut.
"Kami tak ingin melihat salah seorang dari Anda diusir dengan paksa dan kami dengan tulus meminta Anda untuk bekerja sama dengan kami dan pindah ke akomodasi baru Anda HARI INI sebelum pembongkaran."
Mahkamah Agung Papua Nugini pada hari Selasa (7/11/2017) menolak permohonan untuk mengembalikan layanan dasar ke pusat tahanan Pulau Manus. Hakim Ketua, Sir Salamo Injia, menyatakan bahwa akomodasi alternatif itu "berstandar baik" dan membolehkan dilakukannya aktivitas secara bebas.
Pengungsi dan wartawan Behrouz Boochani pada hari Kamis (9/11/2017) menulis di Twitter, "tim Brimob dan petugas imigrasi berada di dalam kamp penjara", seraya menujukan pesan tersebut kepada para pengungsi.
Ia mengatakan bahwa para pekerja telah mulai memindahkan pagar dari kompleks Mike dan para pengungsi "melihat mereka dengan ketakutan".
Skip Twitter TweetFireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia telah meminta agar layanan di pusat tahanan itu dipulihkan untuk mengakhiri "darurat kemanusiaan yang sedang berlangsung".
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan