Pengungsi Iran Buat Film Soal Kehidupan Dalam Tahanan Pulau Manus


Para penonton di seluruh dunia akan segera berkesempatan untuk melihat seperti apa kehidupan di dalam salah satu pusat penahanan lepas pantai Australia.
Seorang pengungsi Iran di Pulau Manus telah merilis sebuah film yang ia rekam dari balik dinding pusat penahanan itu.
Behrouz Boochani, seorang jurnalis Kurdi yang terus menulis artikel di tahanan, membuat film ini sepenuhnya dengan sebuah ponsel.
Ia bekerja sama dengan sutradara Belanda keturunan Iran untuk memproduksi film, yang memberi wawasan unik tentang suatu tempat di mana media tak diperbolehkan untuk masuk ini.
"Membuat film di mana saja begitu sangat sulit dan membuat film dari dalam penjara Manus lebih sulit lagi," kata Boochani.
Butuh berbulan-bulan bagi Boochani untuk mengumpulkan materi film, mengirim sejumlah file gambar yang terdiri dari bagian-bagian kecil satu per satu melalui internet ponsel yang sangat lambat -ke rekan sutradaranya, yakni Arash Kamali Sarvestani, di Belanda.
"Setelah film itu selesai, saya menyadari warna jenggot saya sudah keabu-abuan karena sangat stres. Saya melanjutkan pekerjaan saya sebagai jurnalis pada saat yang bersamaan, jadi saya juga sibuk dengan hal itu,” ungkapnya.
"Itu sangat sulit, sangat sulit," imbuhnya.
Para penonton di seluruh dunia akan segera berkesempatan untuk melihat seperti apa kehidupan di dalam salah satu pusat penahanan lepas pantai Australia.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia