Pengungsi Iran Buat Film Soal Kehidupan Dalam Tahanan Pulau Manus
Sarvestani mendekati Boochani tentang pembuatan film ini.
Ia awalnya ingin membuat film yang menanyakan bagaimana pendapat anak-anak dalam tahanan Nauru tentang laut, tapi tak bisa menemukan sebuah keluarga di pusat penahanan itu yang bisa diajak kerja sama.
"Saya tak bisa menemukan hubungan di sana," sebutnya.
Ia mengutarakan, "Tapi saya bisa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di sejumlah kamp itu, di Manus dan Nauru, dan setelah beberapa saat, saya benar-benar ingin membuat sesuatu tentang kamp-kamp itu, tak peduli apakah itu Nauru atau Manus.”
"Saya ingin membuat film dengan ponsel pintar bersama seseorang yang ditahan di kamp dan saya menemukan Boochani di Facebook,” ujar Sarvestani.
"Saya melihat banyak artikelnya di The Guardian dan situs-situs lain, jadi saya pikir ia cukup berani untuk menghubungi saya dan memintanya untuk membuat film," imbuhnya.
Tak ingin produksi film laga
Film ini berjudul ‘Chauka, Please Tell Us the Time’ (Chauka, Tolong Kasih Tahu Kami Kapan Saatnya).
Para penonton di seluruh dunia akan segera berkesempatan untuk melihat seperti apa kehidupan di dalam salah satu pusat penahanan lepas pantai Australia.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati