Pengungsi Iran Buat Film Soal Kehidupan Dalam Tahanan Pulau Manus

Pengungsi Iran Buat Film Soal Kehidupan Dalam Tahanan Pulau Manus
Pengungsi Iran Buat Film Soal Kehidupan Dalam Tahanan Pulau Manus

Ia menerangkan, "Saya mengambil banyak adegan kekerasan, tapi kami tak menggunakan salah satu dari gambar-gambar itu karena film ini mengacu pada gaya bioskop yang menggunakan keheningan dan puisi dan benar-benar berbeda dari film dokumenter.”

"Kami ingin berbicara dengan para pentonton dalam bahasa yang berbeda," tuturnya.

Pengungsi Iran Buat Film Soal Kehidupan Dalam Tahanan Pulau Manus
Judul film ini merujuk pada satwa burung dan blok penjara yang terkenal di Pulau Manus.

Supplied

Australia tahu aktivitas di Pulau Manus

Pusat penahanan Pulau Manus tetap terlarang untuk awak media dan kru film, dan hanya ada akses terbatas ke pusat penahanan lepas pantai Australia lainnya di Nauru.

Kedua pembuat film ini berharap, film ini akan memberi publik pandangan tentang aktivitas di dalam pusat penahanan yang sama-sama ditolak Pemerintah Australia dan Papua Nugini.

"Australia tahu apa yang terjadi di kamp-kamp itu dan mereka bertanggung jawab atas orang-orang ini di kamp, anak-anak itu, dan kami membuat ini demi kepentingan sejarah," kata Sarvestani.

"Ini harus menjadi bagian dari sejarah Australia," sebut Sarvestani.

Pemerintah Papua Nugini telah menetapkan batas waktu 31 Oktober untuk menutup pusat penahanan Pulau Manus.

Para penonton di seluruh dunia akan segera berkesempatan untuk melihat seperti apa kehidupan di dalam salah satu pusat penahanan lepas pantai Australia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News