Pengungsi Iran Terdampar di Jakarta Tanpa Harapan Masa Depan

Di waktu luangnya, Mozhgan membuat gaun pernikahan untuk teman-teman di sebuah apartemen kecil di Jakarta - semuanya dengan sukarela.
Ini adalah keterampilan yang dia dapat dari ibunya, yang mengelola bisnis pengantin di Iran selama lebih dari 25 tahun - hingga pemilihan presiden 2009 secara dramatis mengubah masa depan keluarganya.
Setelah pemilu, pemerintah menerapkan aksi brutal yang membuat ribuan orang menjadi tahanan politik.
Banyak yang melarikan diri dari negara itu.
Bisnis periklanan ayahnya telah mencetak pernyataan dari kandidat oposisi dan unjuk rasa, dan suatu pagi setelah pemilihan, keluarga itu terbangun untuk menemukan tokonya ditutup dan staf ditangkap.
"Para tetangga menelepon dan berkata 'toko Anda diserbu, jangan datang'," kenang Mozhgan.

"Kami hanya harus mengunci pintu dan pergi. Kami tidak pernah berpikir ini akan terjadi, tetapi itu terjadi dalam hitungan detik."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya