Pengungsi Iran Terdampar di Jakarta Tanpa Harapan Masa Depan
Di waktu luangnya, Mozhgan membuat gaun pernikahan untuk teman-teman di sebuah apartemen kecil di Jakarta - semuanya dengan sukarela.
Ini adalah keterampilan yang dia dapat dari ibunya, yang mengelola bisnis pengantin di Iran selama lebih dari 25 tahun - hingga pemilihan presiden 2009 secara dramatis mengubah masa depan keluarganya.
Setelah pemilu, pemerintah menerapkan aksi brutal yang membuat ribuan orang menjadi tahanan politik.
Banyak yang melarikan diri dari negara itu.
Bisnis periklanan ayahnya telah mencetak pernyataan dari kandidat oposisi dan unjuk rasa, dan suatu pagi setelah pemilihan, keluarga itu terbangun untuk menemukan tokonya ditutup dan staf ditangkap.
"Para tetangga menelepon dan berkata 'toko Anda diserbu, jangan datang'," kenang Mozhgan.
Photo: Ayah Mozhgan, Abdolamir Moarefizadeh, mengabadikan kenangannya tentang Iran dengan karya seni. (ABC RN: Poppy Louise )
"Kami hanya harus mengunci pintu dan pergi. Kami tidak pernah berpikir ini akan terjadi, tetapi itu terjadi dalam hitungan detik."
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing