Pengungsi Iran Terdampar di Jakarta Tanpa Harapan Masa Depan
Listen to Earshot
Mozhgan is a young asylum seeker stranded in Indonesia, trying to build a life in limbo.
Dia berlari, dan keluarganya segera mengikutinya. Pada pagi hari dia tahu bahwa keputusan sepersekian detik telah menyelamatkan kehidupan keluarganya.
"Sekitar 10 jam kemudian, pagi-pagi sekali, kami mendengar semua orang tenggelam kecuali 25 orang," katanya.
"Kapal itu terbalik karena cuaca buruk. Tiga puluh enam anak tewas."
Keluarga Mozhgan, seperti banyak pengungsi lainnya, telah berhenti berusaha menyeberang ke Australia lewat laut.
Sebaliknya, mereka terdampar, tanpa jalan keluar dari Indonesia, dan tidak ada harapan hidup di sana. Mereka bertahan hidup dengan seutas benang.
Di Indonesia, setelah proses yang berlangsung selama dua tahun, keluarga tersebut dianggap sebagai pengungsi asli dengan klaim sah atas suaka oleh Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).
Mozhgan mengatakan mereka merasa sangat lega ketika mereka menerima berita itu.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing