Pengungsi Iran Terdampar di Jakarta Tanpa Harapan Masa Depan

Pengungsi dapat ditahan secara sewenang-wenang dan dikirim ke tahanan imigrasi tanpa batas, tanpa jaminan keadilan.
Mozhgan hidup dalam ketakutan akan razia yang menargetkan tempat-tempat pengungsi biasanya tinggal.
Pengungsi yang tinggal di komunitas tidak diizinkan untuk bekerja, dan mengakses perawatan medis sangatlah mahal.
Selain itu, kartu pengungsi PBB tidak diterima sebagai identitas, membuat hal-hal dasar seperti mendapatkan SIM, mencari tempat tinggal, membuka rekening bank, bepergian dengan kereta api, atau memasuki acara publik merupakan tantangan besar.
"Ketika kamu tidak dapat melakukan hal yang paling sederhana, bagaimana perasaanmu?" dia bertanya.
"Tentu saja saya merasa tidak seperti manusia normal."
Pusat Pengungsi 'membawa semacam kesenangan sementara'

Di jalan berdebu yang membentang di sisi gedung UNHCR di Jakarta, para pengungsi yang miskin dan pencari suaka tidur di jalan.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia