Pengungsi Merapi Perlu Dibuatkan Kamar Pribadi

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Menyeluruh Harus Segera Dilakukan

Pengungsi Merapi Perlu Dibuatkan Kamar Pribadi
Pengungsi Merapi Perlu Dibuatkan Kamar Pribadi
Radityo menyebut masyarakat peternak ikan air tawar di desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman yang jaraknya sekitar 40 km arah selatan dari puncak Merapi. "Ternyata mereka mengalami dampak karena letak desa tersebut di pinggir Kali Kuning yang membawa lumpur lahar dingin. Ikan yang biasanya bisa dipanen 6-7 ton per bulan, mati karena lahar dingin. Belum lagi terjadinya pendangkalan di lokasi yang biasa untuk beternak ikan," beber Radityo.

Menurutnya, jika pemerintah cekatan dalam menyusun program rehabilitasi dan rekonstruksi secara menyeluruh maka hal itu akan dapat membantu beban psikologis masyarakat yang saat ini semakin tertekan karena belum mendapat kepastian tentang kapan aktifitas Merapi terhenti.

Lebih lanjut dikatakan pula, jika melihat pada besarnya volume awan panas, debu vulkanik dan lahar dingin yang dimuntahkan Merapi, maka gunung yang ada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jogjakarta itu hingga saat ini masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Untuk itu Radityo mengusulkan pembangunan tempat pengungsian yang lebih layak, aman, nyaman, sehat dan memadai. "Misalnya masing-masing kepala keluarga memiliki kamar sendiri-sendiri  disesuaikan dengan jumlah anggota keluarganya," cetusnya.

Karenanya pula, para pengungsi perlu segera dipindahkan dari tempat penampungan sementara seperti di gedung olah raga (GOR), stadion, sekolah, balai desa dan bahkan tenda-tenda pengungsian. Selain itu, lanjutnya, di tempat pengungsian juga perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan program pendidikan, pelatihan, keterampilan ataupun sarana untuk aktifitas lainnya.

JAKARTA - Penderitaan para korban letusan Gunung Merapi masih berlangsung dan belum diketahui secara pasti kapan berakhir. Namun demi meringankan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News