Pengungsi Mulai Stres

Pengungsi Mulai Stres
Pengungsi Mulai Stres

”Setiap pekan Palang Merah Indonesia juga mengirim telur asin buat pengungsi, agar kebutuhan protein mereka terjaga dan pencernaan tetap sehat,” ujarnya.

Sementara itu di pihak pengungsi, mengeluhkan makanan dengan menu yang monton. Selain mie instan, ransum makanan yang datang dari donatur ataupun pemerintah menunya sederhana.

”Ya paling tempe, sayur, kalau daging jarang,” kata Eddy Patinama, koordinator posko pengungsi Kampung Pulo di Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, kemarin.

Akibatnya, para pengungsi pun merasa bosan dengan menu makanan itu. Keluhan semacam itu, menurut Eddy, wajar karena pengungsi sudah terlalu lama tinggal di pengungsian dan praktis tidak dapat beraktivitas lain.

”Mulai masuk Minggu kedua sudah banyak pengungsi yang bilang bosan dengan menu makanan bantuan,” urainya.

Eddy pun terpaksa bersikap tegas menghadapi pengungsi yang menolak makan makanan bantuan. ”Saya bilang, ya sudah kalau tidak mau tidak apa-apa, beli saja sendiri,” ucapnya.

Namun karena para pengungsi tidak membawa banyak uang, akhirnya mereka terpaksa makan makanan bantuan. ”Saya juga bilang kalau menolak nanti tidak dapat bantuan sampai banjir beres,” tuturnya. Dengan sikap tegas itu, pengungsi pun menurut dan mau memakan makanan bantuan.

Sedakang Eman, warga RT 014, RW 03 Kampung Pulo juga mengaku bosan dengan menu makanan bantuan. ”Bosan makanannya itu-itu saja, saya sampai eneg makan mie instan terus,” kata warga berusia 50 tahun ini.

JAKARTA - Selama tiga pekan pengungsi banjir Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, hidup di pengungsian. Para pengungsipun mulai diserang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News