Pengungsi Myanmar yang Melarikan Diri Pada 1991 Kini Aktif Membantu Komunitas Australia
Tin mengatakan beberapa orang mengira bahwa artikel tentang proyek komunitas yang ditulisnya untuk surat kabar lokal dikerjakan oleh suaminya.
Ia terus berupaya menghancurkan stigma dengan memimpin dan memberi contoh dengan inisiatif serta aktif dalam kegiatan sukarelawan.
"Saya ingin membagikan pengetahuan dan jasa saya sebagai bentuk penghargaan [untuk komunitas saya] dalam banyak cara," ujarnya.
Terus membantu komunitas
Gerakan pro-demokrasi di Myanmar dimulai pada tahun 1988 di universitas di Rangoon (sekarang Yangon), di mana Tin menjadi dosen dan sekretaris terpilih serikat dosen di Institut Ekonomi.
"Aung San Suu Kyi memulai [partai politik] Liga Nasional untuk Demokrasi dan kami semua diundang untuk bekerja sama," katanya.
Ia memberikan banyak pidato publik dan menulis sebagai ajakan bagi orang-orang untuk "bangkit."
"Jadi tentu saja saya dibutuhkan," kata Tin.
"[Namun] beberapa mahasiswa mulai ditembak dan ditahan, termasuk beberapa teman dan kolega saya, jadi saya pikir sudah waktunya untuk pergi.
Pengungsi asal Myanmar, Tin Hta Nu, telah berkontribusi banyak bagi komunitas Australia, namun ia masih harus menghadapi stereotip dari masyarakat
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis