Pengungsi Rohingya di Indonesia: Kami Salah Apa?
jpnn.com, SIDOARJO - Kekerasan yang bertahun-tahun terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, membuat jutaan etnis Rohingya mencari suaka di negara lain. Termasuk Indonesia.
Hussein Johar adalah satu di antara orang Rohingya yang mengungsi ke Indonesia. Dia kini tinggal di Apartemen Sederhana Puspa Agro, Sidoarjo, Jawa Timur.
Meski sudah lama meninggalkan Rakhine, dia masih sering berkomunikasi dengan orang-orang di kampung halamannya itu. Namun, sejak pekan lalu semua komunikasi dengan keluarga di sana terputus.
Tak ada lagi kiriman foto dan video. Bahkan, sekadar kabar pun nihil. Maklum, Maungdaw, kampung halaman pria Rohingya itu tengah diblokade ketat militer.
Ketahuan berkomunikasi dengan telepon seluler, risikonya bisa fatal sekali. ’’Biasanya saya kirim foto dan pesan lewat WhatsApp,” tutur pria 31 tahun itu kemarin, Minggu (2/9).
Yang biasa dikontak Hussein adalah adiknya, Mohamad Juhar, 22, dan ibunya, Halima, 55. Dia berkomunikasi minimal seminggu sekali. Entah itu sekadar mengirim pesan ataupun menelepon.
”Semoga ibu saya masih selamat. Sampai sekarang saya coba hubungi, tapi tidak bisa,” lanjutnya.
Sebelum putus hubungan dengan keluarga, Hussein sempat mendapatkan video dan foto yang menggambarkan tragedi di kampung halaman. Rumah-rumah dibakar. Dan, banyak warga harus mengungsi.
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Lihat, Kapal Imigran Rohingya Terombang-ambing di Perairan Aceh
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- 5 Imigran Rohigya Melarikan Diri dari Penampungan di Aceh Timur