Pengungsi Rohingya Minta Mahkamah Pidana Internasional Bersidang di Asia

Sidang digelar di Phnom Penh pada tahun 2006.
"Ruang sidang dipenuhi warga Kamboja, warga lokal yang datang dengan bus dari berbagai daerah, para pelajar dan mahasiswa dari Phnom Penh, serta para jurnalis" kata Dr Gray.
"Persidangan disaksikan para biksu, suasana persidangan yang sama sekali berbeda dari Mahkamah Kirminal Internasional," jelasnya.
Dr Emma Palmer menambahkan, ICC tidak banyak terlibat dengan negara-negara Asia Tenggara selama ini.
"Bahkan mediskusikan kemungkinan bersidang di Asia pun sangat penting artinya, jika bisa membuka peluang bagi Mahkamah untuk mengenal lebih banyak tentang kawasan ini," kata Dr Palmer.
ICC yang dihubungi belum memberikan komentar.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.
Para penyintas dugaan genosida yang dilakukan pemerintah dan aparat militer Myanmar meminta agar Mahkamah Pidana Internasional menggelar persidangan kasus ini lebih dekat dengan lokasi kejadian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya