Pengungsi Suriah Ini Akhirnya Bertemu Kembali dengan Keluarganya di Jerman

Keluarganya khawatir akan nasib Nazieh dan berpikir bahwa ia sudah meninggal. Istri Nazieh-Basiyeh, putranya-Abdul Rahman dan putrinya-Mariam, menangis ketika mereka menceritakan kisah bagaimana mereka terpisah dari Nazieh.
"Saya bersumpah demi Tuhan, saya tak bisa tidur di malam hari, saya berdoa untuknya sepanjang waktu," tutur Basiyeh sambil terisak.
Setelah mereka kehilangan Nazieh di pantai Turki, mereka menunggu di tempat yang sama di mana ia hilang dan memasang poster dengan fotonya keliling kota. "Kami tidur di jalanan menunggunya," kenang Basiyeh.
Setelah dua hari dan tak ada kabar, mereka mulai curiga ia telah masuk ke perahu yang menuju Yunani, sehingga mereka-pun kemudian berangkat menuju Eropa seraya berdoa mereka akan menemukan sang ayah di tengah perjalanan.
"Ketika saya berada di perahu, saya begitu marah pergi tanpa suami saya," ungkap Nazieh sambil menangis.
Tapi para penyelundup manusia mengirim mereka ke Pulau Kos, Yunani, pada saat yang sama ketika Nazieh mencari mereka di dekat Pulau Lesvos.
Mereka tak percaya apa yang terjadi padanya dan bahwa ia duduk menunggu mereka di Yunani.
Palang Merah Internasional mengatakan kepada Nazieh untuk tetap tinggal di Yunani dan mereka akan mencoba dan kembali mempersatukan keluarganya secepat mereka bisa. Tapi setelah Nazieh mengetahui keluarganya masih hidup dan di mana keberadaan mereka, tak ada yang bisa menghentikannya.
Delapan minggu lalu, tim jurnalis ABC di Timur Tengah menemukan pengungsi Suriah berusia 62 tahun, Nazieh Husein, menangis di pantai di Pulau Lesvos,
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia