Pengungsi Terus Bertambah, Satkorlak Kewalahan
Minggu, 07 November 2010 – 07:28 WIB
BOYOLALI -- Kota Boyolali diselimuti abu vulkanis sekitar dua sentimeter. Kondisi itu disebabkan sejak pukul 03.00 terjadi hujan abu dan pasir dengan intensitas sangat deras. Berdasarkan pantauan Radar Solo (grup JPNN), kejadian itu juga membuat pengungsi di Kota Boyolali waswas. Dia menuturkan, karena hujan pasir dan suara gemuruh masih terjadi, ratusan pengungsi terus memadati Kota Boyolali. Warga yang berada di radius 18 kilometer dari puncak Merapi juga ikut mengungsi. Misalnya, warga Desa Paras, Cepogo. Mereka telah turun Sabtu dini hari. "Desa dikosongkan demi keselamatan warga," jelasnya.
Selain itu, intensitas hujan abu yang cukup deras mengakibatkan jarak pandang di jalan raya sekitar tiga meter. Pengendara, baik roda dua maupun roda empat, dianjurkan menyalakan lampu untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Baca Juga:
Sebelum terjadi hujan abu dan pasir, dari puncak Merapi terdengar suara gemuruh. Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Boyolali terjun ke titik-titik pengungsian untuk mengatur arus pengungsi. "Jarak pandang hanya sekitar tiga meter. Karena itu, perlu ada pengaturan akses masuk ke titik pengungsian," kata Koordinator Tagana Boyolali Ikhsanudin.
Baca Juga:
BOYOLALI -- Kota Boyolali diselimuti abu vulkanis sekitar dua sentimeter. Kondisi itu disebabkan sejak pukul 03.00 terjadi hujan abu dan pasir dengan
BERITA TERKAIT
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap