Pengungsi Tewas Bertambah, Relawan Mulai Tumbang

Pengungsi Tewas Bertambah, Relawan Mulai Tumbang
Cangkringan Kabupaten Sleman (12/11). Foto: Dite Surendra/Jawa Pos
KONDISI pengungsi bencana letusan Merapi kian mengenaskan. Data dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro selama erupsi Merapi terjadi sudah 20 pengungsi meninggal. Tiga di antaranya karena terkena awan panas atau yang biasa disebut wedhus gembel.

Padahal Jumat (12/11) jumlah pengungsi yang meninggal baru 15 orang. Indikasi kondisi kesehatan pengungsi semakin buruk adalah setiap hari ada pengungsi yang dirujuk ke di RSUP.  Kemarin ada empat pasien baru dengan berbagai jenis penyakit  yaitu stroke dan jantung.

Total pengungsi yang menjalani perawatan di RSUP sampai kemarin mencapai 460 orang. Dengan rincian rawan di instalasi gawat darurat  138, poliklinik 30,  rawat inap 269 orang. "Ada tiga  pasien luka bakar yang dirujuk ke RS Sardjito Jogja," ujar Humas RSI Petrus Tri Joko.

      

Sementara itu, Direktur Pelayanan Medis RSUP Soeradji Tirtonegoro Joko Windoyo mengatakan, berdasarkan dari riwayat kesehatan pasien yang masuk, mayoritas merupakan penyakit lama yang kambuh. Kondisi ini diperparah dengan lokasi pengungsian yang memang tidak representative bagi mereka yang sakit.

      

KONDISI pengungsi bencana letusan Merapi kian mengenaskan. Data dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro selama erupsi Merapi terjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News