Pengungsi Tewas Bertambah, Relawan Mulai Tumbang
Senin, 15 November 2010 – 05:00 WIB
:TERKAIT "Dengan tinggal di pos pengungsian membuat warga yang sebelumnya menderita penyakit akan mudah kambuh. Karena mereka tinggal di tempat yang terbuka. Lembap, dan sering terkena air hujan. Inilah yang memperparah kondisi kesehatan pengungsi, mereka yang dari rumah sudah sakit bisa bertambah parah," ujarnya.
Baca Juga:
Dia menambahkan, selama ini kasus yang ditangani tim medis RSUP mayoritas penyakit bawaan dari rumah. Misal stroke, jumlah pasien yang meninggal akibat penyakit ini sudah enam orang. Atau penyakit jantung yang tiba-tiba kambuh saat di pos pengungsian.
"Kami sudah berusaha maksimal untuk menangani pasien yang berasal dari Pos Pengungsian. Biasanya pasien yang meninggal kondisinya sudah parah baru dilarikan ke rumah sakit. Ini yang membuat tenaga medis harus bekerja ekstrakeras untuk memulihkan pasien," ungkapnya.
Lebih lanjut, selain melayani pasien dari pengungsi RSUP juga harus menanggung logistik sekitar 250 pengungsi. Mereka mayoritas berasal dari Desa Glagahharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Jogjakarta. Sejak 26 Oktober mereka bertahan di RSUP karena memang sudah tidak memiliki rumah lagi.
KONDISI pengungsi bencana letusan Merapi kian mengenaskan. Data dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro selama erupsi Merapi terjadi
BERITA TERKAIT
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang
- Penyidik Temukan Ratusan Amplop di Rumah Istri Muda Kadisnakertrans Sumsel, Jumlahnya Capai Sebegini
- Honorer Sowan ke Istana, Ada Jalan Terang untuk R2 & TMS PPPK Tahap 1
- Menko AHY: Tol Semarang-Demak Pakai 7,3 Juta Bambu untuk Mengatasi Kemacetan & Rob
- Mayapada Bantah Tudingan Terdakwa Penggelapan Rp 133 M Ted Sioeng
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi