Pengungsi Tewas Bertambah, Relawan Mulai Tumbang
Senin, 15 November 2010 – 05:00 WIB
"Rumah mereka sudah rata dengan tanah. Sehingga bingung mau pulang kemana, makanya banyak yang memilih tinggal di RSUP. Karena kebutuhan logistik sudah di tanggung rumah sakit. Untungnya banyak dermawan yang rela menyumbangkan sebagian hartanya untuk mereka. Ada yang sembako, pakaian, selimut dan makanan," tambahnya.
Selama ini RSUP masih mengandalkan bantuan dari rekan dokter, atau masyarakat. Belum sampai disuplai dari Satkorlak PB. Padahal sejak awal jumlah pengungsi di RSUP sudah dilaporkan ke Satkorlak PB di Pemkab Klaten. "Alhamdulillah kami masih mampu memberi makan pengungsi. Ini berkat bantuan dari masyarakat dan rekan dokter," ujar dia.
Sementara itu, tak hanya kondisi pengungsi yang terus memburuk, kesehatan dan daya tahan relawan mulai digerogoti penyakit. Satu relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) bernama Tulus, 30, harus masuk rumah sakit kemarin (14/11). Dia diduga kelelahan dan mengalami kram perut saat melayani pengungsi di Kota Boyolali. Faktor kelelahan ini, diduga menjadi sebab, relawan masuk rumah sakit.
Sujadi, salah satu petugas Puskesmas II Kota Boyolali mengatakan, para relawan banyak yang dilarikan ke rumah sakit. Sebab, banyak relawan yang kondisinya menurun. "Kebanyakan relawan mengalami penurunan kondisi. Mayoritas merasakan sakit pada bagian perut," katanya ketika ditemui di UGD RSUD Pandan Arang Boyolali.
KONDISI pengungsi bencana letusan Merapi kian mengenaskan. Data dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro selama erupsi Merapi terjadi
BERITA TERKAIT
- Bu Mega Absen Saat Pelantikan Prabowo, Hasto Ungkap Alasan dan Instruksi Penting
- Pelantikan Presiden, KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas di Stasiun
- Imigrasi Bandara Soetta Siapkan Fast Track Untuk Tamu Kenegaraan
- Guru Besar Hukum: ST Burhanuddin Memenuhi Harapan Publik, Layak Masuk Kabinet Prabowo
- Pagar Nusa Mesir Resmikan Warga Baru Angkatan 3, Gus Nabil Haroen Tekankan Pentingnya Diaspora
- Paul Finsen Mayor Kritik Keras Kabinet Prabowo-Gibran: Gemuk Struktur, Miskin Fungsi