Pengunjung Sidang di MK: Apa Seperti Ini ya Rasanya di Neraka?
jpnn.com - KERINGAT mengucur deras dari sekujur tubuh sejumlah pengunjung sidang perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHP) yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (11/1). Namun sebagian tetap bertahan dalam tenda besar yang persis terletak di sebelah kiri gedung lembaga penegak konstitusi tersebut. Mengikuti dengan setia jalannya sidang lewat dua layar kaca meski harus berusaha mengipas-ngipas tubuh dengan menggunakan kertas seadanya.
Ken Girsang - Jakarta
Bercucur keringat dialami pengunjung yang datang untuk menyaksikan sidang PHP Kabupaten Asmat, Papua yang dipimpin Majelis Hakim MK Arief Hidayat. Juga sidang PHP Kabupaten Kaimana, Papua Barat yang dipimpin Majelis Hakim Patrialis Akbar.
Namun meski mencoba bertahan, kipasan angin dari lembaran-lembaran kertas tak mampu mengusir rasa gerah yang begitu luarbiasa. Alhasil sebagian akhirnya memutuskan keluar dari dalam tenda raksasa yang diperkirakan berukuran sepuluh kali tujuh meter tersebut. Hanya sekitar belasan orang yang tetap setia mengikuti jalannya sidang dalam tenda tertutup yang hanya memiliki satu akses pintu keluar tersebut.
Penasaran dengan rasa gerah tersebut, wartawan JPNN kemudian mencoba mendekati salah satu mesin pendingin udara portable berukuran sekitar 1,5 meter x 50 centimeter yang ada. Ternyata tidak ada sama sekali uap dingin yang keluar. Padahal air swing pada air conditioner (AC) tersebut terbuka.
Saat coba didekati AC portable lainnya yang berjajar di setiap sudut tenda, hal yang sama terjadi. Ternyata seluruhnya dari total sembilan buah dalam tenda yang didominasi warna merah dan putih tersebut tidak menyala. Karenanya tidak heran udara terasa begitu panas. Apalagi sama sekali tidak ada celah yang terbuka. Udara hanya masuk dari satu-satunya pintu berukuran kecil di bagian tenda yang menghadap ke pintu masuk gedung MK.
"Apa seperti ini ya rasanya di neraka?" celutuk salah seorang pengunjung yang akhirnya memilih meninggalkan tenda pengunjung. Ia lebih memilih membaur bersama ratusan pengunjung lainnya, memenuhi hampir seluruh penjuru pekarangan MK yang dijaga begitu ketat aparat keamanan dari Polda Metro Jaya.
Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil sambil menikmati air mineral maupun sejenis minuman botol lainnya yang banyak dijajakan pedagang kaki lima. Sementara sebagian lainnya, memilih bersenda gurau saling menyapa sambari terlihat asyik mengunyah pinang. Tak ayal, di sekitar pos pengamanan dalam (Pamdal) yang persis terletak di gerbang depan kanan gedung MK, terlihat banyak percikan-percikan berwarna merah yang tampak mengering.
KERINGAT mengucur deras dari sekujur tubuh sejumlah pengunjung sidang perselisihan hasil pemilihan kepala daerah (PHP) yang digelar Mahkamah Konstitusi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408