Pengurus PB PGRI Ini Pesimistis Pemindahan Ibu Kota Terealisasi
jpnn.com, JAKARTA - Didi Supriyadi, salah satu Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) mengatakan, rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim sangat sulit direalisasikan.
"Memindahkan ibu kota itu tidak semudah mindahin rumah kontrakan. Saya pesimistis itu akan terealisasi di 2024," kata Didi kepada JPNN.com, Minggu (1/9).
Sikap pesimistis Didi karena melihat undang-undangnya belum dibuat. Untuk membuat undang-undang tidak cukup satu tahun.
Apalagi, masih banyak pembahasan undang-undang yang lebih penting dibanding ibu kota baru. Salah satunya revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga saat ini tidak jelas kelanjutannya alias ngadat. Padahal revisi UU ASN sangat dinantikan oleh para guru honorer K2.
Belum lagi utang negara yang semakin menumpuk. Sementara untuk bangun infrastruktur butuh dana ratusan triliun.
BACA JUGA: Daftar 12 Nama Selebriti Lolos ke Senayan sebagai Anggota DPR
"Prosesnya panjang sekali. Habis undang-undang, setelah itu tender proyek, enggak cukup setahun juga," ucapnya.
Dia menduga banyak elemen masyarakat yang menolak pemindahan ibu kota. Termasuk ormas level nasional yang sesuai aturan kantor pusatnya harus berada di ibu kota negara.
Seorang pengurus PB PGRI Didi Supriyadi pesimistis rencana pemindahan ibu kota ke Kaltim bisa terealisasi.
- Menurut Ketum PGRI, Banyak Banget Tantangan Guru Masa Kini
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- 5 Berita Terpopuler: Menteri Ikut Bicara soal Kasus Guru Honorer Supriyani, KPAI juga Bergerak, Persaingan Keras
- Kasus Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, KPAI Minta PGRI Tak Lakukan Diskriminasi