Pengusaha Angkot Ancam Kepung Kantor Jokowi
Jumat, 28 Juni 2013 – 17:24 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Koperasi Wahana Kalpika (KWK), La Ode Djeni Hasmar, mengingatkan Pemda DKI Jakarta di bawah Gubernur DKI Joko Widodo agar menerbitkan peraturan tentang penyesuaian tarif angkutan kota (angkot) yang mendukung para operatornya. Andai keputusan Pemda DKI tentang kenaikan tarif angkot pascakenaikan BBM justru memberatkan operator angkot, La Ode mengancam mengerahkan seluruh armada KWK untuk mengepung Balai Kota DKI. Politisi Golkar itu mengatakan, selama ini Pemda DKI memberikan subsidi untuk busway. Seharusnya, kata La Ode, hal serupa juga diterapkan pada angkot. "Kenapa terhadap KWK yang menghidupi sekitar 50 ribu jiwa tidak diberikan hak yang sama?" keluhnya.
"KWK memiliki 12 ribu armada angkutan kota di berbagai pelosok wilayah DKI Jakarta. Kalau Pemda DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan yang bakal merugikan anggota KWK, mereka siap-siap mengepung kantor Jokowi (Joko Widodo, red)," kata La Ode dalam sebuah diskusi di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (28/6).
Baca Juga:
Dikatakannya, secara riil angka kenaikan seluruh kebutuhan masyarakat di sektor angkutan publik setelah harga BBM naik ada pada kisaran 50 persen. Sementara Pemda DKI Jakarta, katanya, meminta operator angkutan kota untuk menaikan tarif angkutan maksimal 30 persen saja. "Pertanyaan anggota saya, yang 20 persen jadi urusan siapa?" ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Umum Koperasi Wahana Kalpika (KWK), La Ode Djeni Hasmar, mengingatkan Pemda DKI Jakarta di bawah Gubernur DKI Joko Widodo agar menerbitkan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS