Pengusaha Angkutan Logistik Diminta Tetap Utamakan Aspek Keselamatan
jpnn.com, PURWOKERTO - Pelaku usaha angkutan logistik sebagai sub sistem dalam transportasi jangan sampai melupakan aspek keselamatan.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi ketika membuka Forum Group Discussion dengan tema Sistem Manajemen Keselamatan LLAJ di Purwokerto, Rabu (14/10/2020).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah anggota Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dari seluruh Indonesia.
Dirjen Budi meminta Aptrindo maupun Organda untuk berkomitmen mendukung pemerintah dalam mewujudkan keselamatan jalan terutama dalam penanganan ODOL (Over Dimension Overload).
“Data dari Kementerian PUPR, negara harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 43 triliun setiap tahunnya, untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat banyaknya truk ODOL,” kata Dirjen Budi.
Dirinya mengakui penanganan ODOL bukanlah persoalan yang mudah, sebab sudah lama semua pihak yang terlibat dan terjebak dalam zona nyaman, dari hulu hingga ke hilir.
“Kami sudah menargetkan, tahun 2023, permasalahan ODOL akan kami selesaikan," kata Dirjen Budi.
Kendaraan truk ataupun angkutan barang yang over dimensi harus dinormalisasi, disesuaikan dengan keadaan semula.
Pelaku usaha angkutan logistik sebagai sub sistem dalam transportasi jangan sampai melupakan aspek keselamatan.
- Gelar Mudik Gratis Nataru, Kemenhub Ingin Berkhidmat pada Masyarakat Menengah ke Bawah
- Perusahaan Angkutan Umum Diminta Utamakan Aspek Keselamatan
- Atasi Kemacetan, Kemenhub Bakal Hadirkan Bus Khusus Rute Puncak, Tarif Murah
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- Kemenhub Buka Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru, Ini Pesan Wamenhub Suntana
- Ini Sejumlah Kebijakan Pengaturan Mobilitas yang Disiapkan Kemenhub saat Nataru 2024/2025