Pengusaha Angkutan Terdesak
Butuh Subsidi untuk Dongkrak Layanan Publik
Jumat, 20 April 2012 – 01:02 WIB
SUBSIDI kepada angkutan umum di Jakarta mendesak dilakukan. Ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Terlebih, hingga saat ini kualitas layanan umum di ibu kota belum memuaskan. Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Iskandar Abubakar, mengatakan, angkutan umum merupakan bagian dari bentuk pelayanan umum (public service) dari pemerintah kepada masyarakat di bidang transportasi.
Keberadaan layanan publik ini diharapkan dapat dinikmati masyarakat tanpa harus membebani mereka dengan biaya tinggi. Apalagi kini di Jakarta menghadapi masalah kemacetan cukup parah. Salah satu cara untuk mengatasi kemacetan ini yakni dengan memindahkan kebiasaan masyarakat menggunakan angkutan pribadi ke angkutan umum.
Baca Juga:
’’Sekarang angkutan umum di Jakarta ini dapat dikatakan tidak nyaman. Karena jarak tempuh terlalu lama dan pelayanan di dalam angkutan itu sendiri,’’ ujar Iskandar Abubakar di sela-sela diskusi transportasi dengan topik ’’Tarif Angkutan Umum, Mau Seperti Apa’’ di Jakarta Media Centre, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
Menurutnya, keberadaan armada angkutan di Jakarta juga semakin miris. Terutama para pengusahanya. Pasalnya, lanjut dia, para pengusaha kesulitan menutupi biaya operasional setiap hari semakin membengkak. Pendapatan dari operasional yang didapatkan oleh pengemudi tidak dapat menutupi kebutuhan perawatan pemeliharaan armada.
SUBSIDI kepada angkutan umum di Jakarta mendesak dilakukan. Ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Terlebih, hingga
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS