Pengusaha Arak Mulai Produksi Lagi
jpnn.com - BOJONEGORO - Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) Bojonegoro mulai mengendus adanya sejumlah pengusaha arak yang mulai mengalihkan pembuatan arak ke sejumlah tempat yang sulit dilacak petugas. Pasalnya, hasil dari penjualan arak memang menggiurkan.
''Hasil produksi arak yang mencapai jutaan rupiah setiap hari telah membuat para pengusaha arak tidak begitu saja melepas usaha mereka. Lantas, mereka mencari tempat yang aman,'' kata Kepala Satpol PP Bojonegoro seperti dilansir Radar Bojonegoro (JPNN Group) edisi hari ini (4/10).
Apalagi, usaha yang berpusat di Kecamatan Semanding tersebut sudah dilakukan secara turun-temurun karena mereka tidak punya keterampilan yang lain. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan segala usaha untuk bisa memproduksi arak tetap mereka perjuangkan.
Lantas, bagaimana langkah pemerintah untuk mengantisipasi hal itu? Heri mengungkapkan, pihaknya bersama tim gabungan akan terus mengawasi dengan berpatroli secara rutin.
"Selain itu, kami akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pejabat terkait, mulai tingkat desa sampai kecamatan se-Kabupaten Tuban, serta sejumlah tokoh masyarakat untuk menutup ruang gerak para pengusaha arak," jelasnya.
Berdasar data yang berhasil dihimpun wartawan koran ini dari sejumlah sumber. Pabrik arak di Tuban terbagi dalam dua kelas.
Kelas satu digunakan untuk pabrik yang berskala besar. Yakni, pabrik tersebut mampu memproduksi 600 liter arak per hari. Sementara itu, untuk pabrik sedang mampu memproduksi 300 liter arak per hari dan pabrik skala kecil mampu memproduksi 90 liter arak setiap hari. (tok/JPNN/c15/tia)
BOJONEGORO - Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) Bojonegoro mulai mengendus adanya sejumlah pengusaha arak yang mulai mengalihkan pembuatan arak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Saksi Melihat 2 Orang Membakar Kantor Media Pakuan Raya
- Polisi Gerebek Lokasi Pembuatan Senpi Rakitan di Lampung Tengah, Tangkap 1 Tersangka
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat