Pengusaha Australia Daur Ulang Ban Bekas Jadi Batu Bata
Salah satu solusinya adalah mencabik-cabik ban tua itu menjadi potongan kecil lalu mengubahnya menjadi produk yang sudah ada, seperti peralatan area bermain dan tikar olahraga.
Adrian Fuller mengatakan ia akan menjadi yang pertama di Australia mengubah potongan-potongan kecil karet ban menjadi batu bata yang tahan api, balok jalan, panel pagar serta peredam suara, yang baru saja mendapatkan hak paten dari perusahaan Kanada 'Eco-Flex'.
"Kami ambil limbah yang orang-orang tidak inginkan dari ban tua, dan kami akan membuatnya menjadi bahan yang dapat digunakan orang," katanya.
Industri limbah menyambut baik
Kepala Eksekutif Pengelolaan Sampah Australia, Gayle Sloan, mengatakan menyambut baik inovasi tersebut.
"Sebagai pelaku industri limbah, kami mengakui masalah yang dihadapi adalah soal sumber daya dan ada perusahaan siap berinvestasi dalam teknologi yang dapat mengubah limbah menjadi produk adalah hal yang luar biasa."
"Kami tahu daur ulang membuka 9,2 pekerjaan untuk setiap 10.000 ton limbah yang didaur ulang, dibandingkan dengan 2,8 pekerjaan jika hanya menimbun."
Adrian Fuller mengatakan ia telah berencana untuk memulai produksi pada akhir tahun 2018 dan jika berhasil, maka akan diperluas untuk mendaur ulang ban dalam jumlah besar.
Photo: Adrian Fuller mengatakan firmanya akan menjadi yang pertama di Australia yang akan mengubah ban bekas menjadi batubata anti api, bata jalanan (pavin) dan panel pagar. (ABC News: Damien Larkins) John Randel dari perusahaan A1 Rubber, pengelola daur ulang karet terbesar di Australia, mengatakan teknologi baru ini harus efektif dalam hal biaya.
"Saya sarankan agar produk yang mereka hasilkan harus memiliki karakteristik alami dari karet daur ulang, yakni fleksibel, anti selip dan dampak peredamannya harus berhasil,” kata John.
Setelah China memutuskan berhenti menjadi tempat sampah dunia, seorang pelaku industri daur ulang di Gold Coast, Queensland berinvestasi dalam teknologi.
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Dow Hadirkan Inovasi Material Rendah Karbon
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Fokus Berkelanjutan, LPKR Libatkan Lini Bisnis Kelola Sampah dan Limbah
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Geram Melihat Sampah di TPS Mandala Krida, Menteri LH Panggil Pemkot Yogyakarta