Pengusaha Baja Minta Pemerintah Perketat Pasar Domestik
jpnn.com - JAKARTA – Gempuran produk impor membuat para pelaku industri baja Indonesia menjerit. Karena itu, mereka meminta pemerintah melindungi industri baja hulu di dalam negeri. Yakni dengan cara memperketat pasar domestik.
“Utilitas industri baja kita tahun lalu cukup rendah, hanya 40 persen. Hal itu terutama disebabkan gempuran produk impor,” kata Co-Chairman IISIA (Indonesian Iron and Steel Industry Association) Dadang Danusiri saat kunjungan ke pabrik PT Sunrise Steel di Mojokerto, Jumat (19/2).
Dadang menyatakan, saat ini pasar baja global tertekan gara-gara oversupply. ”Total produksi baja secara global mencapai 1,6 miliar ton per tahun. Sedangkan kebutuhan hanya 1,2 miliar ton per tahun. Penyumbang produksi terbesar baja saat ini adalah Tiongkok dengan kapasitas total 800 juta ton per tahun,” ujar Dadang.
Hal tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan konsumsi baja dunia. Justru terdapat indikasi bahwa konsumsi baja dunia menurun tahun ini.
”Penurunannya berbeda di setiap negara, mengikuti pertumbuhan ekonomi mereka. Sedangkan produksi baja dunia tahun ini masih berada di angka yang sama,” tutur Dadang. (vir/oki/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Integrasi Stasiun Karet, BNI City, & Sudirman Dimulai April 2025
- KAI Logistik Raih Sertifikasi SNI ISO 37001: 2016 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan
- Usulan untuk DPR: Pendidikan tentang Koperasi Diajarkan Mulai dari Sekolah Dasar
- BRI Buka Rangkaian UMKM EXPO(RT) dan Microfinance Outlook 2025
- Menko Airlangga Hartarto Tegaskan Komitmen Pemerintah Mendorong UMKM Naik Kelas
- APPRIR Desak Pemerintah Ubah Aturan Tata Niaga Rotan, Revisi Permendag 35/2011