Pengusaha Baja Minta Pemerintah Perketat Pasar Domestik
jpnn.com - JAKARTA – Gempuran produk impor membuat para pelaku industri baja Indonesia menjerit. Karena itu, mereka meminta pemerintah melindungi industri baja hulu di dalam negeri. Yakni dengan cara memperketat pasar domestik.
“Utilitas industri baja kita tahun lalu cukup rendah, hanya 40 persen. Hal itu terutama disebabkan gempuran produk impor,” kata Co-Chairman IISIA (Indonesian Iron and Steel Industry Association) Dadang Danusiri saat kunjungan ke pabrik PT Sunrise Steel di Mojokerto, Jumat (19/2).
Dadang menyatakan, saat ini pasar baja global tertekan gara-gara oversupply. ”Total produksi baja secara global mencapai 1,6 miliar ton per tahun. Sedangkan kebutuhan hanya 1,2 miliar ton per tahun. Penyumbang produksi terbesar baja saat ini adalah Tiongkok dengan kapasitas total 800 juta ton per tahun,” ujar Dadang.
Hal tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan konsumsi baja dunia. Justru terdapat indikasi bahwa konsumsi baja dunia menurun tahun ini.
”Penurunannya berbeda di setiap negara, mengikuti pertumbuhan ekonomi mereka. Sedangkan produksi baja dunia tahun ini masih berada di angka yang sama,” tutur Dadang. (vir/oki/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru