Pengusaha Batam Minta Percepat dan Permudah Perizinan

Pengusaha Batam Minta Percepat dan Permudah Perizinan
Selamat datang di Batam. Foto: dokumen Batam Pos

"Perlu diketahui juga oleh tujuh pimpinan BP Batam bahwa sektor properti selama ini di Batam mendorong pertumbuhan dan gairah ekonomi Batam, karena selain banyak produk pendukung yang bergantung dengan sektor properti juga merupakan padat modal dan padat kerja,"katanya.

Menurut Jadi, sudah pasti jika bisnis prperti stagnan maka sudah dipastikan perekonomian di Batam akan terganggu. " Kadin Batam mendorong BP Batam utk lebih cepat menyelesaikan persoalan ini. Pelayanan dan perizinan dipercepat. Dan harusnya pimpinannya harus ramah dan bisa bekerjasama dengan pengusaha," katanya.

Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Batam Wirya Putra Silalahi menyanyangkan pernyataan BP Batam mengenai durasi penyelesaian lahan di Batam. "Harusnya itu tidak perlu disampaikan. Jutsru itu akan memperkeruh suasana," katanya.

Menurutnya, selang waktu 2,5 tahun dalam menyelesaikan kisruh lahan adalah waktu yang sangat lama. Menurutnya, pekerjaan masalah lahan ini bisa diselesaikan sambil jalan.

"Ini bukan seperti proyek pekerjaan yang waktunya ditarget. Ekonomi sudah lesu jangan lagi dibuat semakin susah. Apakah selama ini BP Batam tidak bekerja, lalu setahun ini ngapain saja," katanya.

Jika memang pimpinan BP Batam merasa kesulitan dan tidak sanggup untuk menyelesaikan kisruh lahan ini dalam waktu dekat, dia meminta agar BP Batam mengundurkan diri. "Menurut saya masih banyak yang bisa mengerjakan dan menyelesaikan itu dalam waktu singkat," katanya.

Dari segi SDM menurutnya di BP Batam saat ini sudah lebih dari cukup. Tetapi saat ini BP Batam tidak seperti punya keinginan yang serius untuk menyelesaikan kisruh lahan ini dalam waktu cepat. Menurutnya, selama ini pimpinan BP Batam sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan pengusha terkait permasalahan yang ada.

"Katanya perizinan lewat online akan cepat, tetapi sangat banyak pengusaha yang mengeluh yang mengaku masih sangat lama masalah perizinan di Batam," katanya.

Sejumlah pengusaha di Kota Batam kecewa dengan pernyataan BP Batam yang mengaku baru bisa menyelesaikan permasalahan lahan 2,5 tahun ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News