Pengusaha Batik dan PT TDC Nilai Keamanan Digital Jadi Kunci Peningkatan QRIS
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Ahmad Filasuf dan praktisi serta direktur utama PT Trans Digital Cemerlang (PT TDC) Indra menyakini keamanan digital menjadi kunci utama meningkatnya kepercayaan pedagang mengunakan QRIS dalam bertransaksi.
Filasuf mengatakan pentingnnya peningkatan keamanan digital dalam bertransaksi merupakan aspirasi yang kerap disuarakan pengusaha batik di daerah.
Dia sendiri mengaku pernah menjadi korban, bahkan rekeningnya dibobol oleh penipu.
"QRIS atau pembayaran digital disalahgunakan orang jahat. Jadi mereka pura-pura sudah transfer atau scan barcode QRIS. Awalnya terlihat di HP pelaku sudah bayar, setelah dicek, ternyata tidak masuk ke rekening. Ada juga yang stiker barcode QRIS diganti, jadi keamanan perbankan dan jaringan harus ditingkatkan," katanya.
Filasuf menambahkan para pedagang batik di daerah juga berharap adanya peningkatan kualitas jaringan internet.
Hal ini untuk mempermudah pedagang dalam bertransaksi dengan cepat dan efektif.
Filasuf mengakui penggunaan pembayaran atau transaksi digital di kalangan asosiasinya sudah semakin banyak digunakan baik di kota-kota besar maupun daerah.
Ia mengatakan sebelum adanya pandemi Covid-19 yang yang sangat berdampak pada dunia usaha, pengusaha dan pengrajin batik udah mulai serba online dan cashless.
Keamanan digital menjadi kunci utama meningkatnya kepercayaan pedagang mengunakan QRIS dalam bertransaksi
- Kemenkeu Buka Suara, Soal Transaksi Uang Elektronik dan Qris Kena PPN 12 Persen
- Asosiasi Logistik dan Forwarder Nilai QRIS Bantu Pendataan Transaksi
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM
- Digitalisasi Transaksi Bikin Pencatatan Lebih Presisi, Permudah Pengajuan Kredit
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi
- QRIS Bantu Transaksi Lebih Aman, Ekosistem Perlu Diperkuat