Pengusaha Batik dan PT TDC Nilai Keamanan Digital Jadi Kunci Peningkatan QRIS

Pengusaha Batik dan PT TDC Nilai Keamanan Digital Jadi Kunci Peningkatan QRIS
Direktur Utama PT TDC sedang mempresentasikan ke Merchant tentang cara mengunakan aplikasi Poskulite. Foto: dok sumber

Selain pakai QRIS dalam bertransaksi, pengusahan batik udah terbiasa dengan mesin EDC atau transfer bank.

Filasuf juga mengatakan penggunaan QRIS atau transaksi digital lain sudah dipakai para pengusaha batik di daerah-daerah di luar pulau Jawa hingga kepulauan.

"Sudah sampai 90 persen pengusaha dan pengrajin batik baik yang di kalangan grosir atau toko saat ini sudah menggunakan QRIS atau miminal mesin EDC. Sudah jarang sekali pakai cash," kata Filasus, yang merupakan pengusaha Batik Pesisir ini.

Sementara itu Indra, menyebutkan sejumlah hal yang perlu diantisipasi secara dini agar terhindar dari penipuan.

Salah satunya adalah kriteria perusahaan yang memberi pendampingan atau menyediakan layanan aplikasi untuk pengunaan QRIS dalam bertransaksi.

“Perusahaan yang melakukan pendampingan dan konsultasi keuangan digital sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang Manajemen Mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Manajemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang Sistem Keamanan Informasi,” ujarnya.

Antisipasi lain yang bisa dilakukan adalah system waktu saat transaksi QRIS berlangsung.

Ia mencontohkan produk perusahaannya Poskulite yang menyediakan QRIS untuk transaksi pembayaran.

Keamanan digital menjadi kunci utama meningkatnya kepercayaan pedagang mengunakan QRIS dalam bertransaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News