Pengusaha Datangi Cak Imin untuk Curhat

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar menerima kunjungan sejumlah asosiasi pengusaha di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/5). Cak Imin -panggilan akrabnya- dalam pertemuan itu mendengarkan keluhan dari asosiasi pengusaha seperti KADIN, Apindo, asosiasi pengusaha logam dan mainan, serta perkumpulan kalangan bisnis lainnya.
"Beberapa informasi saya terima menyangkut persoalan yang dihadapi. Tapi lebih detail saya ingin dengar langsung," ujar Cak Imin.
Untuk merespons keluhan pengusaha, Cak Imin meminta pemerintah serius dalam menghadapi tantangan di dunia usaha. Caranya adalah dengan memberikan proteksi bagi industri di dalam negeri.
“Kesimpulan saya pemerintah harus serius dalam memberikan proteksi dan perhatikan indistri dalam negeri. Terutama yang berdampak langsung ke pabrik dan tenaga kerjanya,” urai dia.
Sementara perwakilan Ketua Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI) Sutjiadi Lukas mengaku datang menemui Cak Imin untuk mengadukan persoalan di lapangan. Dia mengharapkan dari pertemuan dengan Cak Imin itu ada solusi.
"Ada beberapa permasalahan, kami meminta pemerintah melindungi bisnis mainan ini agar tercipta sistem yang kondusif," terangnya.(mg1/jpnn)
Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar menerima kunjungan sejumlah asosiasi pengusaha yang mengeluhkan sejumlah persoalan yang dihadapi dunia usaha.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Luncurkan Buku Manajemen Haji, Cak Imin Sampaikan Usulan Penting
- Bank Raya & Mitra Grab Merchant Perkenalkan Saku Bisnis, Supaya Pengusaha Melek Keuangan Digital
- HET Minyak Goreng Rp 15.700 Per Liter, Mentan Amran Minta Pengusaha Patuhi Keputusan Pemerintah
- Pandu Sjahrir Wakili Danantara Bahas Program 3 Juta Rumah di BI, Perannya Masih Rahasia
- Efisiensi Anggaran, Cak Imin Tegaskan Tidak Ada Pemotongan Bansos
- Panitia Adhoc MPR dan Aspirasi Suara Masyarakat