Pengusaha Depot Air Minum Keberatan Jika Pemerintah Memberlakukan Pelabelan BPA

jpnn.com, JAKARTA - Para pengusaha UMKM depot air minum isi ulang menolak pelabelan BPA pada kemasan galon guna ulang.
Mereka berpendapat kalau langkah tersebut akan mematikan usahanya, karena banyak konsumen yang membawa galon polikarbonat aneka merek.
Selain itu, akan menakutkan jika ada label negatif ditempelkan pada galon.
“Kenapa hanya galon keras polikarbonat yang dilabeli dengan kalimat negatif?" kata Mayutan, penyedia jasa pengisian air minum atau depot di Ciputat, Selasa (22/8).
Dia sekaligus menepis anggapan yang menyebutkan gangguan kesehatan akibat mengonsumsi air dari dalam galon guna ulang kemasan polikarbonat yang tahan banting.
Selama ini, ujarnya, tidak ada komplain kesehatan dari konsumen air isi ulang ini.
Dia menilai wacana tersebut sangat tidak beralasan. Dia mengatakan, galon guna ulang juga telah tahapan dan rangkaian penelitian dan uji lab sebelum digunakan konsumen.
Pemilik depot air lainnya, Mus mengaku tidak percaya dengan isu galon guna ulang yang berdampak pada kesehatan. Menurutnya itu hanya hoaks yang dihembuskan guna menjatuhkan pihak tertentu.
Pengusaha depot air minum keberatan jika pemerintah memberlakukan pelabelan BPA karena berdampak pada usaha mereka
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja