Pengusaha Diminta Ubah Jalur Ekspor
Heni mengungkapkan program direct call belum maksimal karena minimnya komoditas. Namun, kendala tersebut tak sepenuhnya benar.
Sebab secara data, di Kaltim mampu melakukan ekspor hingga 1.500 kontainer per tahun.
Akan tetapi, banyaknya komoditas ekspor Bumi Etam masih singgah di Surabaya dan Jakarta.
Menurutnya, volume ekspor yang lewat Kaltim saat ini terlalu sedikit sehingga perusahaan pelayaran internasional menganggap tidak potensial.
Volume pengiriman yang ideal seharusnya minimal 100 kontainer per bulan. Akan tetapi, Kaltim tidak bisa penuhi itu.
“Bukan karena minim komoditas, tetapi para pelaku ekspor sudah memiliki jalurnya masing-masing. Volume ekspor kita sebenarnya sudah mencapai 392 kontainer per minggu. Artinya ada sekitar 1.500 kontainer per minggu yang kita ekspor. Namun masih lewat Surabaya dan Jakarta,” jelas Heni. (ctr/ndu/k15)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya mendorong kinerja direct call dari Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal (KKT).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya
- Bidik Ekspor ke AS, SIG Segera Rampungkan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Sustain Sebut Peningkatan Pungutan Batu Bara Bisa Dialokasikan untuk Transisi Energi