Pengusaha Dituding Mainkan Harga TBS
Minggu, 25 November 2012 – 13:10 WIB
Selain mengkritik, Guru Besar Unbari juga menyambut baik ide para pengusaha menambah pembangunan PKS. Tapi, dia meminta lahan sawit ditekan. “Kondisi ini harus diatasi dari sekarang, kalau tak diantisipasi, kedepan akan makin parah. Perusahaan akan sesuka hatinya membeli sawit warga dengan harga yang murah,” ujarnya.
Dia mencontohkan di Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Di sana termasuk sentra perkebunan kelapa sawit, tapi tidak punya pabrik. Ini yang menyebabkan pabrik seenaknya memainkan harga.
Menurut Pantun, pendirian PKS merupakan solusi yang sangat efektif, mengingat saat ini banyak masyarakat memiliki kebun kelapa sawit dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Sekarang sangat banyak sawit warga yang usianya di bawah lima tahun dan panennya juga belum maksimal. Lima tahun kedepan akan makin bertambah hasil panennya dan ini kemungkinan akan menjadi masalah besar, kalau tidak dibangun PKS dari sekarang.
“Saat ini saja, banyak pabrik yang sudah menolak buah petani warga, belum lagi permainan harga jual sawit ke pabrik. Lima tahun ke depan, kabun warga masih buah pasir tentu hasilnya akan meningkat. Jadi, kalau semua berkebun dan tak ada pabrik yang menerimanya, lalu petani akan menjual kemana. Makanya hal ini harus menjadi perhatian pemerintah. Selain untuk meningkatkan ekonomi warga, juga bisa mendongkrak APBD, apabila bisa bekerja sama dengan pihak pengelola,” terangnya.
JAMBI - Selain imbas dari krisis ekonomi di Eropa, memburuknya harga tandan buah sawit (TBS) di Jambi ditengarai juga disebabkan oleh permainan para
BERITA TERKAIT
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat
- PLN Indonesia Power Raih Platinum Rank di Ajang ASRRAT 2024
- Mantap! PNM Raih Penghargaan di Ajang Investor Daily ESG Appreciation Night
- Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional
- Jelang Nataru 2024, ASDP Resmi Pakai Tiket Online untuk Penyeberangan di Aceh