Pengusaha Gembira, Marie Dicopot

Pengusaha Gembira, Marie Dicopot
Pengusaha Gembira, Marie Dicopot
Menurut dia, ketergantungan pada bahan pangan impor tak terhindarkan karena niat merevitalisasi sektor pertanian dan perkebunan tanaman pangan dilaksanakan setengah hati. Disektor industri dan UMKM, kata Bambang, kebijakan impor yang demikian longgar malah menjadi faktor yang mematikan potensi ekonomi rakyat di dalam negeri.

Impor komoditi pangan tahun ini bisa mendekati angka Rp 60 trilyun. Sebab, dalam periode Januari-Juni 2011 saja, nilai impor pangan sudah mencapai Rp 36,2 trilyun. Sebagai acuan atau perbandingan, total nilai impor bahan pangan per 2009 tercatat Rp 51,97 trilyun.

Komoditi yg diimpor meliputi gandum, jagung, beras, tepung terigu, kacang kedelai, susu, gula, daging sapi hingga garam dan cabai. Petumbuhan impor produk industri pun terbilang sangat cepat. Tahun 2010, nilai impor mesin dan peralatan tercatat 18 miliar dolar AS, produk elektronik 14 miliar dolar AS, produk otomotif dan komponennya 13 miliar dolar AS. Paling menggelisahkan tentu saja melihat pertumbuhan impor produk China di pasar dalam negeri.  

"Akibat banjir produk impor yang tak terkendali, khususnya dari China, produktivitas sektor industri dan UMKM anjlok," tegas Bambang yang juga Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, itu.

Selain itu, lanjut dia, volume penjualan produk lokal turun sangat tajam. "Akibatnya,  kemampuan sektor industri dan UMKM dalam penyerapan tenaga kerja pun semakin menyusut," pungkasnya. (boy/jpnn)

JAKARTA--Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo, menegaskan kalangan pengusaha menyambut baik pencopotan Marie Elka Pangestu sebagai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News