Pengusaha India Investasi TAA Rp 1,3 Triliun
Deadline 4 Tahun, Rel KA Tanjung Enim-TAA 270 Km dan Coal Terminal
Kamis, 26 Agustus 2010 – 00:22 WIB
Sebelumnya, seperti disebutkan Gita lagi, sudah ditandatangani pula MoU percepatan program Public Private Partnership (PPP), antara BKPM dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan. Di mana tujuan utamanya adalah untuk menyederhanakan proses penanaman modal bagi calon investor, terutama di bidang infrastruktur.
Gita pun mengatakan, pembangunan jalan kereta api dan coal terminal ini sekaligus mendorong segera direalisasikannya pabrik peleburan aluminium, yang merupakan kerjasama Pemprov Sumsel dengan National Aluminium Company Ltd (Nalco), BUMN aluminium India. Pabrik peleburan aluminium ini merupakan megaproyek senilai USD 3,2 miliar, serta berdesain kapasitas hingga 500 ribu ton. Untuk diketahui, walaupun nota kesepahaman (MoU) proyek ini sudah ditandatangani sejak 2008, tapi realisasi proyek ini masih terganjal masalah kepastian pasokan batubara.
"Dengan adanya jalur kereta api dan coal terminal ini, diharapkan pembangunan aluminium smelter dengan Nalco yang sempat tertunda selama dua tahun, dapat segera terealisasi," kata Gita.
Gita mengatakan lagi, bahwa format HoA yang dipilih dalam proses ini, sesungguhnya tidak mengurangi keseriusan kedua belah pihak. Di mana HoA menjabarkan hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta merupakan langkah awal dari kontrak keseluruhan seperti halnya MoU. "Adanya infrastruktur yang memadai, akan merangsang masuknya investasi jangka panjang dan bernilai tambah. Investasi jenis Smart Capital seperti inilah yang dibutuhkan oleh Indonesia," ujarnya.
JAKARTA - Pembangunan megaproyek Tanjung Api Api (TAA) akhirnya menemui titik terang. Pasalnya, investor asal India dari PT Adani Global bersama
BERITA TERKAIT
- ProCap Bangga Mengumumkan Peluncuran Perencanaan Gateway Pembayaran Luminex
- Harga Emas Antam Hari Ini 28 November 2024 Naik, Berikut Daftarnya
- Kolaborasi Regional Kunci Percepatan Transisi Energi di Asia Tenggara
- MANN+HUMMEL Gandeng B-Quik Ramaikan Pasar Otomotif Nasional
- Standard Chartered Indonesia Pimpin Sejumlah Diskusi Strategis di Inggris
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas