Pengusaha Kawatir Nasibnya Seperti Hartati
Sabtu, 09 Februari 2013 – 17:48 WIB

Pengusaha Kawatir Nasibnya Seperti Hartati
JAKARTA - Kalangan pengusaha ternyata benar-benar keder dengan putusan Pengadilan Tipikor Jakarta dalam kasus korupsi Buol dengan terdakwa pengusaha Hartati Murdaya. Vonis tersebut menghantui para investor dalam menanamkan modal di daerah. Mereka takut dijebloskan ke penjara gara-gara terjebak situasi sulit akibat inkonsistensi kebijakan dan kesewenang-wenangan pejabat di daerah.
“Putusan pengadilan ini sama saja menghilangkan peluang kita untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Anton J Supit, di Jakarta, Sabtu (9/2)
Baca Juga:
Seperti diketahui Pengadilan Tipikor Jakarta awal Februari ini menjatuhkan vonis 2 tahun 8 bulan penjara bagi pengusaha Hartati Murdaya karena didakwa memberi suap kepada Bupati Buol, Sulawesi Tengah, yang sebelumnya meminta sumbangan Pemilukada.
Dalam persidangan Hartati selalu mengaku dirinya telah menjadi korban inkonsistensi kebijakan pemerintah daerah. Dia mengaku pejabat daerah mempermainkan kebijakan guna menekan dunia usaha, termasuk menekan dirinya yang sudah lebih 18 tahun membangun perkebunan kelapa sawit dan berjasa memajukan
ekonomi masyarakat Buol.
JAKARTA - Kalangan pengusaha ternyata benar-benar keder dengan putusan Pengadilan Tipikor Jakarta dalam kasus korupsi Buol dengan terdakwa pengusaha
BERITA TERKAIT
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang
- Ditunjuk Sebagai Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaan Rosan Roeslani
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Pemkot Tangerang Ajak Para WP Manfaatkan Pekan Panutan Pajak 2025, Ada Diskon 25 Persen
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Asido Ungkap Peran Advokat dalam Bidang Kepailitan dan PKPU