Pengusaha Kecelakaan yang Sukses
Senin, 11 Agustus 2008 – 05:34 WIB

Sandiaga S. Uno.
Dengan kisah kesuksesannya itu, Sandi yakin bahwa pengusaha bisa diciptakan. ’’Artinya bisa diasah,’’ tutur pria yang selalu memulai harinya dengan olahraga itu.
Sandi menyebutkan kunci kesuksesannya, yakni dirinya fokus. Filosofinya, seratus persen dalam persen. ’’Maksudnya, jangan setengah-setengah. Melakukan sesuatu dengan sepenuh hati. Fokus pada satu-dua hal, jangan kerjakan lima hal secara bersamaan. Curahkan 100 persen tenaga dan pikiran, pasti semua berhasil. Saya yakin,’’ urainya.
Lantas, apa obsesinya kini? Selain berobsesi bisnisnya masuk ke sektor consumer goods, Sandi lebih punya obsesi secara pribadi. ”Saya ingin mengajak keluarga liburan ke banyak tempat di Indonesia yang belum dikenal banyak orang,” katanya.
Sandi lantas menyebut sejumlah tempat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan NTB. ’’Maluku Utara saya dengar juga beautiful,” katanya. Di tempat-tempat itulah, Sandi ingin menikmati keindahan alam. Berlari-lari bersama keluarga saat pagi, menikmati masa kala embun menyentuh dedaunan. ”Kalau di Jakarta, mana ada tempat seperti itu?” kata Sandi.
Untuk luar negeri, Sandi ingin mengajak keluarga berlibur ke Tiongkok. ”Selain itu, India,” tuturnya.
Sesaat setelah bercerita soal keluarga, Sandi terdiam cukup lama. ’’Saya cuma berpikir bagaimana cara membuat tersenyum orang tua ketika akan tidur, melihat anaknya sudah bisa seperti ini, alhamdulillah,” tuturnya.
Nama Sandi kini kian diperhitungkan. Banyak orang menyebut Sandi bakal masuk ke ranah politik. Tapi, dia menyangkal hal itu. ”Sudah banyak yang terjun ke politik, lantas siapa generasi baru yang ngurusi wirausaha,’’ ujarnya.
Bagi dia, politik bukan suatu yang tabu. Tapi, juga harus ada orang yang masih konsisten mengembangkan wirausaha, menjadi katup pengaman bagi persoalan perekonomian. Misalnya, pengangguran. ”Pak Dahlan (CEO Grup Jawa Pos Dahlan Iskan, Red), kalau mau menjadi pejabat politik, lebih dari sekadar bisa. Tapi, beliau kan nggak mau karena ada komitmen untuk mengembangkan usaha, ngurusi pengembangan entrepreneurship,’’ katanya. (eri/kum)
Di negeri ini, jumlah pengusaha sukses masih sedikit. Lebih sedikit lagi jika mencari pengusaha masih muda, sukses, dan kaya. Umur mereka belum 40
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara