Pengusaha Keluhkan Kelangkaan Semen
Harga Eceran Rp 75 Ribu, Pembeli Harus Pesan Duluan
Sabtu, 07 Januari 2012 – 23:26 WIB
TARAKAN - Kelangkaan bahan bangunan berupa semen benar-benar terjadi di Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur. Pantauan Radar Tarakan (JPNN Group) di beberapa toko bangunan, hampir semua mengalami kekosongan semen. Hanya ada satu toko yang ada semennya. Namun semen tersebut menurut penjualnya sudah dipesan sama orang. Dia mengatakan, selain yang telah dipesan sama orang itu, semen di toko sudah tidak ada lagi. “Kalau ada yang mau beli tidak ada lagi. Tunggu nanti kalau sudah datang,” sambung wanita yang enggan disebutkan namanya itu.
“Semen ini sudah ada pemiliknya. Malah sudah dibayar, tapi belum diambil,” kata salah satu penjaga toko bangunan di bilangan Yos Sudarso. Harga semen per sak, menurut dia Rp 75.000.
Baca Juga:
Sementara terjadinya kelangkaan semen sejak beberapa bulan terakhir menjadi keluhan masyarakat. Terutama dari kalangan pengusaha di bidang konstruksi. Maxi A Donatus misalnya. Sekretaris Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas) Tarakan itu mengaku kecewa dengan yang terjadinya kelangkaan semen di Tarakan.
Baca Juga:
“Saya sangat gregetan dengan yang terjadi pada semen saat ini. Apalagi harga semen kini mencapai Rp 75.000 per saknya. Mengapa ini harus terjadi, di mana tanggung jawab Pemerintah Kota, melalui dinas terkaitnya,” tegas Maxi.
TARAKAN - Kelangkaan bahan bangunan berupa semen benar-benar terjadi di Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur. Pantauan Radar Tarakan (JPNN Group) di
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis