Pengusaha Keluhkan Pelaksanaan FTZ Batam
Sabtu, 02 Oktober 2010 – 04:44 WIB
BATAM - Sosialisasi revisi PP 02/2010 tentang FTZ Batam, Bintan dan Karimun antara tim Menko Perekonomian dengan Kadin Kepri, asosiasi dan kawasan industri, kemarin (1/30) digelar di I Hotel, Batam. Namun ajang sosialisasi itu dimanfaatkan pengusaha untuk menyampaikan keluhan seputar hambatan yang mereka alami seputar pelaksanaan free trade zone (FTZ). Soal keluhan yang dihadapi, kata Ali, salah satunya dihadapi oleh pengusaha yang bergerak di industri shipyard. Pengusaha shipyard diwajibkan memakai izin pemasukan pada permintaan bahan baku yang dibutuhkan. Hal ini kata dia tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.
Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Kota Batam, Zulkifli Ali, salah satu pengusaha yang bereaksi keras terhadap pelaksanaan FTZ karena dinilai belum pro pada dunia usaha. "UU FTZ yang didengungkan pemerintah selama ini hanya sebatas FTZ saja. Masalah yang dihadapi pengusaha masih sangat banyak, sehingga kita melihat seakan-akan kepala dilepas tapi ekor ditahan," kata Ali seperti dikutip Batam Pos, Jumat (1/10).
Baca Juga:
Ditegaskannya bahwa pengusaha di Batam menjual jasa ke investor. Sehingga, faktor keamanan dan kenyamanan menjadi sangat prioritas. "Kita mau birokrasi yang tidak terlalu rumit, karena memang yang kita jual jasa ke investor," paparnya.
Baca Juga:
BATAM - Sosialisasi revisi PP 02/2010 tentang FTZ Batam, Bintan dan Karimun antara tim Menko Perekonomian dengan Kadin Kepri, asosiasi dan kawasan
BERITA TERKAIT
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item