Pengusaha Kuliner Tolak Pelebaran Trotoar di Jalan Juanda, Ini Alasannya

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Rencana perluasan trotoar oleh Pemda DKI di Jalan Juanda Raya Jakarta Pusat, sekitar ring satu Istana Kepresidenan meresahkan para pengusaha di area tersebut.
Hal itu diungkap oleh Eko Sriyanto Galgendu, pemilik restoran Ayam Ancur di Jalan Juanda Raya.
"Ini sangat memprihatinkan kami," kata Eko, kepada awak media belum lama ini.
Menurut Eko, perluasan trotoar akan menimbulkan pengurangan drastis tempat parkir, dari 100 mobil menjadi 30 mobil saja.
Mulai dari pertigaan Jalan Pecenongan hingga Stasiun Juanda yang didominasi usaha kuliner atau restoran.
"Perluasan trotoar tersebut juga berdampak pada penyempitan dan akan berdampak kemacetan," katanya.
Pengusaha kuliner ini menambahkan, pengusaha seharusnya bisa berbahagia karena pandemi sudah melandai.
"Menurut informasi yang kami dapat, pelebaran trotoar akan digunakan untuk lajur sepeda, padahal sehari-harinya jarang sekali ada pesepeda melintas," imbuhnya.
Sejumlah pengusaha kuliner menolak pelebaran trotoar di Jalan Juanda Raya, Jakarta Pusat, karena khawatir sepi pengunjung.
- DPR dan Masyarakat Sipil Desak Proses Hukum Perusahaan Logistik Pembuat Macet di Pelabuhan Tanjung Priok
- Keluarkan SE Larangan Pungutan di Jalan, Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Lagi Minta-minta
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total
- Hujan Deras, Jalan Soetta - Gedebage Bandung Banjir, Kendaraan Tak Bergerak
- Polisi Siapkan Skema Contraflow Atasi Kemacetan di Jalur Wisata Lembang
- Arus Mudik-Balik Idulfitri di Jawa Barat Terkendali, Erwan: Macetnya Masih Wajar