Pengusaha Kuliner Tolak Pelebaran Trotoar di Jalan Juanda, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Rencana perluasan trotoar oleh Pemda DKI di Jalan Juanda Raya Jakarta Pusat, sekitar ring satu Istana Kepresidenan meresahkan para pengusaha di area tersebut.
Hal itu diungkap oleh Eko Sriyanto Galgendu, pemilik restoran Ayam Ancur di Jalan Juanda Raya.
"Ini sangat memprihatinkan kami," kata Eko, kepada awak media belum lama ini.
Menurut Eko, perluasan trotoar akan menimbulkan pengurangan drastis tempat parkir, dari 100 mobil menjadi 30 mobil saja.
Mulai dari pertigaan Jalan Pecenongan hingga Stasiun Juanda yang didominasi usaha kuliner atau restoran.
"Perluasan trotoar tersebut juga berdampak pada penyempitan dan akan berdampak kemacetan," katanya.
Pengusaha kuliner ini menambahkan, pengusaha seharusnya bisa berbahagia karena pandemi sudah melandai.
"Menurut informasi yang kami dapat, pelebaran trotoar akan digunakan untuk lajur sepeda, padahal sehari-harinya jarang sekali ada pesepeda melintas," imbuhnya.
Sejumlah pengusaha kuliner menolak pelebaran trotoar di Jalan Juanda Raya, Jakarta Pusat, karena khawatir sepi pengunjung.
- Macet Parah Terjadi di Jalan Soetta Bandung, Ternyata Ini Penyebabnya
- Sertifikasi Halal dan Antusiasme Pengusaha Kuliner
- Pawai Kendaraan HJKB ke-214 Bikin Macet, Pj Wali Kota Berkata Begini
- Warga Bogor Keluhkan Pasar Tumpah di Jalan Merdeka, Macet dan Bau Sampah
- 2 Bakal Calon Wali Kota Depok Mendaftar ke KPU Hari Ini, Ada Rekayasa Lalin di Margonda?
- AFF 2024 Jadi Peluang Pengusaha Kuliner Jangkau Pasar Baru