Pengusaha Logistik Tinggalkan Kargo Udara
jpnn.com, SURABAYA - Para pengusaha logistik mencari alternatif lain untuk menyiasati tarif kargo udara yang melambung.
Salah satunya dengan mengirimkan barang lewat transportasi darat dan laut yang harganya lebih terjangkau.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik (Asperindo) Jawa Timur (Jatim) Ardito Soepomo mengatakan, kenaikan surat muatan udara (SMU) memaksa pengusaha meninggalkan jalur pengiriman udara.
’’Hampir 95 persen anggota kami sudah mengalihkannya. Baik menggunakan truk maupun kereta api,” ujar Ardito, Rabu (6/3).
Asperindo Jatim, menurut dia, mengandalkan jalur darat untuk pengiriman dalam satu pulau.
Sementara itu, untuk pengiriman antarpulau, para pengusaha logistik itu memprioritaskan transportasi laut.
Ardito menuturkan, pengiriman di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur kini tidak menggunakan jalur udara.
Di sisi lain, sebagian pengiriman ke arah Sumatera masih menggunakan jalur udara.
Para pengusaha logistik mencari alternatif lain untuk menyiasati tarif kargo udara yang melambung.
- Aspebindo Apresiasi Bahlil Buka Suara Soal Izin Tambang
- Pertumbuhan Logistik Nasional Tembus 8%, CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara
- Sukses Kembangkan Bisnis Kargo Udara, CKB Logistics Sabet Penghargaan di Ajang BILA 2023
- Isuzu Meluncurkan Traga Blind Van untuk Memenuhi Kebutuhan Pengusaha Logistik
- Asperindo Optimistis Tren Pemesanan Online Akan Terus Meningkat
- Subsidi Ongkir Harbolnas yang Digagas Menko Airlangga Diapresiasi Pengusaha