Pengusaha Logistik Tinggalkan Kargo Udara
’’Misalnya, kiriman dari Surabaya ke Bandar Lampung. Dari Surabaya ke Jakarta kami naikkan darat. Nanti dari Jakarta ke Bandar Lampung baru melalui udara,’’ kata Ardito.
Meski demikian, dia mengaku pengiriman dengan cara tersebut memakan lebih banyak waktu. Untuk itu, pihaknya mengedukasi konsumen.
Ardito menyarankan konsumen yang mengirimkan barang tidak urgent menggunakan jalur alternatif selain udara.
Pengiriman menggunakan jalur darat dan laut tersebut memang lebih menghemat ongkos.
Harga pengiriman menggunakan jalur darat dan laut menekan biaya hingga 60 persen jika dibandingkan dengan jalur udara.
Berdasar catatan Asperindo Jatim, kenaikan tarif kargo itu bervariasi. Tidak semua wilayah mengalami besaran kenaikan tarif kargo yang sama.
Untuk pengiriman dari Surabaya, tarif kargo meningkat hingga 70 persen. (ell/c20/hep)
Para pengusaha logistik mencari alternatif lain untuk menyiasati tarif kargo udara yang melambung.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- Aspebindo Apresiasi Bahlil Buka Suara Soal Izin Tambang
- Pertumbuhan Logistik Nasional Tembus 8%, CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara
- Sukses Kembangkan Bisnis Kargo Udara, CKB Logistics Sabet Penghargaan di Ajang BILA 2023
- Isuzu Meluncurkan Traga Blind Van untuk Memenuhi Kebutuhan Pengusaha Logistik
- Asperindo Optimistis Tren Pemesanan Online Akan Terus Meningkat