Pengusaha Nilai BP Batam tak Kreatif Maksimalkan Potensi Bisnisnya
BP Batam bertugas mengelola perdagangan, maritim, industri, perhubungan, perbankan, pariwisata.
Anggaran BP Batam 2016 adalah Rp 1,42 triliun, bersumber dari pendapatan BP Batam 2015 Rp 986 miliar dan APBN Rp 434 miliar.
Pendapatan 2015 berasal dari UWTO Rp 400 miliar, pengelolaan pelabuhan laut Rp 204 miliar, dari Bandara Hang Nadim Rp 149 miliar, rumah sakit dan lain-lain Rp 233 miliar.
“Kalau BP Batam mau memperbesar pendapatan untuk mengurangi porsi APBN, seharusnya bukan dengan menaikkan UWTO, tetapi meningkatan pendapatan pelabuhan udara dan laut, juga bisnis jasa rumah sakit dan pariwisata,” ujar Wakil Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Kepulauan Riau ini.
Kalau BP Batam hanya mampu menaikkan UWTO, maka kenaikannya menurut Wirya cukup 100 persen, bukan dengan puluhan kali lipat seperti yang sudah diberi kewenangan dalam PMK 48/2016.(fat/jpnn)
JAKARTA – Keputusan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menaikkan Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) hingga 7.400 persen, dinilai tidak kreatif.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Benahi Sistem Transportasi Nasional, Presiden Bentuk Ditjen Integrasi & Multimoda di Kemenhub
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Saksi Ahli Sidang Timah Sependapat Kerugian Negara Hanya Bisa Dihitung BPK
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan