Pengusaha Optimistis Program Hilirisasi Dorong Pencapaian Target Investasi 2023

Pengusaha Optimistis Program Hilirisasi Dorong Pencapaian Target Investasi 2023
Ilustrasi - Investasi. Rupiah dan dolar. Foto: JPNN.com

Sedangkan tahun 2022 investasi mencapai Rp 1.207,2 triliun atau naik 100,7 persen dari total yang ditargetkan yakni Rp 1.200 triliun

“Sektor yang menjadi capaian investasi pada tahun-tahun tersebut, yakni adanya hilirisasi industri dari logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Grafik Nikel kalau di tahun 2019 menduduki peringkat ketiga, maka ditahun 2021 hingga 2022 masuk ke peringkat pertama. Ini merupakan capaian dari program hilirisasi,” ujar Heldy.

Heldy menerangkan alasan kenapa produk hilirisasi menjadi investasi yang naik secara signifikan, sebab produk hilirisasi memberikan nilai tambah yang diharapkan nilai investasi hilirisasi dari 8 sektor yang masuk bisa mencapai USF 545,3 miliar, agar realisasi investasi sesuai target yang telah ditetapkan.

Kementerian Investasi BKPM mencoba membuat roadmap mengenai hilirisasi. Ada 8 sektor hilirisasi yakni sektor mineral, batu bara, minyak, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan dengan harapan total investasi sebesar 545,3 USD.

“Ini merupakan target angka yang cukup besar, dan apabila hal ini bisa kita capai, maka target dari pemerintah bisa terealisasi. Belum lagi masih ada 21 sektor komoditas lainnya,” katanya.

Lebih lanjut Heldy mengatakan salah satu potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang memiliki cadangan terbesar di dunia adalah nikel.

Dengan demikian adanya hillirisasi maka sudah tidak boleh lagi mengekspor bahan biji nikel dalam kadaan mentah.

“Realisasinya sekarang sudah ada dua produk olahan nikel yakni stainles dan baterai. Artinya jelas bahwa program hilirisasi menjadi nilai tambah. Dan, adanya pelarangan ekspor produk mentah tersebut akan menjamin ketersediaan bahan produk,” ujar Heldy.(fri/jpnn)

Salah satu strategi Menteri Bahlil memenuhi target investasi adalah terkait adannya program hilirisasi komoditas berbagai sektor.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News