Pengusaha Perikanan Masih Minim
Kamis, 25 November 2010 – 08:22 WIB

Pengusaha Perikanan Masih Minim
JAKARTA -- Indonesia wajib meningkatkan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Dengan meningkatkan mutu,dan keamanan hasil perikanan dalam negeri, konsumen dapat terhindar dari bahaya makanan. Selain itu, penciptaan citra mutu dan keamanan hasil perikanan merupakan indentitas nasional yang harus dibangun agar Indonesia makin bisa bersaing di pasar global. Sementara itu, Martani Huseini, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) mengatakan, pengolahan butuh investasi besar, sehingga orang-orang atau para pengusaha kecil lebih senang menjual bahan glondongan atau ikan segar yang harganya jauh lebih murah.
’’Kita punya ratusan balai-balai di seluruh Indonesia untuk menaikkan produksi perikanan Indonesia. Selain meningkatkan produksi, kita juga memperketat mutu, baik ikan yang masuk dan yang keluar. Kita lebih mengupayakan produksi ikan yang keluar itu tidak ikan mentah, akan tetapi olahan, agar harganya bisa lebih mahal,’’ ucap Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di Gedung Mina Bahari saat melakukan kesepakatan kerja sama dengan PB NU dan Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) kemarin.
Baca Juga:
Namun, KKP masih menghadapi kendala. Kendala terbesar saat ini adalah minimnya pengusaha yang terjun dan berinvestasi di dunia perikanan. Terlebih ada peraturan baru bahwa setiap pihak ingin berinvestasi diharuskan memiliki Unit Pengelolahan Ikan (UPI) yang diatur dalam peraturan menteri. Apabila tidak mampu membuat UPI karena perlu modal besar, maka harus bermitra dengan UPI terdekat.
Baca Juga:
JAKARTA -- Indonesia wajib meningkatkan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Dengan meningkatkan mutu,dan keamanan hasil perikanan dalam negeri,
BERITA TERKAIT
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas