Pengusaha Ritel Batasi Promosi, Pendapatan Media Cetak Drop 40 Persen
jpnn.com - JAKARTA-Suramnya ekonomi Indonesia yang ditandai dengan menguatnya nilai tukar Dolar terhadap Rupiah, berdampak besar ke semua lini. Mereka terpukul dengan situasi ekonomi yang tidak pasti.
Salah satu yang terkena dampak adalah media cetak yang mengandalkan pendapatan dari iklan ikut terpengaruh.
Seperti pengakuan salah satu account officer media cetak, pendapatan mereka turun hingga 40 persen dalam enam bulan terakhir. Selain permintaan klien untuk beriklan menurun, penagihan juga susah.
"Ini turun drastis orang beriklan. Perusahaan besar yang biasa rajin beriklan jadi kurang intensitasnya. Kami juga kalau nagihnya susah karena perusahaan yang ditagih juga kesulitan," ungkap salah satu karyawan yang enggan dipublish namanya itu, Senin (24/8).
Dia menyebutkan, biasanya tanggal segini pendapatannya sudah di atas Rp 1 miliar. Namun sekarang cash in-nya baru Rp 400 juta.
"Kami sekarang pusing tujuh keliling, pendapatan iklan tipis, penagihannya juga susah. Target pendapatan iklan yang biasanya Rp 1,6 miliar per bulan, sekarang drop hingga 40 persen," tuturnya.
Lanjut karyawati yang sudah bekerja sekitar 20 tahun di media cetak ini, gejolak rupiah yang terus melemah dampaknya luar biasa. Dia berharap, rupiah bisa kembali menguat agar ekonomi jalan normal lagi. (esy/jpnn)
JAKARTA-Suramnya ekonomi Indonesia yang ditandai dengan menguatnya nilai tukar Dolar terhadap Rupiah, berdampak besar ke semua lini. Mereka terpukul
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wapres Gibran Borong Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar
- Kepala BPJPH: Sertifikasi Halal Tingkatkan Nilai Tambah Produk
- BPJS Ketenagakerjaan Gelar Social Security Summit 2024
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Bank bjb Raih Penghargaan Most Trusted Banking 2024
- Menkop ajak Mentrans Iftitah untuk Produksi Susu Segar di Kawasan Transmigrasi