Pengusaha Ritel Kurang Daging
Jumat, 08 Februari 2013 – 01:49 WIB
Dengan adanya kekurangan pasokan itu, Satria mengungkapkan harga daging pun melambung di semua jenis. Konsumen pun mulai mengeluhkan hal itu. Ia berharap pemerintah segera membenahi tata niaga daging agar harga daging bisa kembali normal. "Yang paling penting kontinuitas pasokan harus terjaga agar pengusaha bisa terus menjual dan kebutuhan konsumen pun terpenuhi," terangnya.
Baca Juga:
Ia tidak mempermasalahkan ketersediaan pasokan apakah bisa dipenuhi dari daging impor atau lokal. Sebab bagi peritel, yang paling penting adalah daging yang sesuai standar yang telah ditetapkan oleh masing-masing ritel.
Selama ini, peritel mengaku sulit mendapatkan daging lokal yang berkualitas. Hal itu karena hanya sedikit rumah pemotongan hewan (RPH) yang bersertifikasi. Selain itu, hasil daging RPH tersebut berbentuk karkas (daging ternak yang telah disembelih dan dikuliti). Padahal yang dibutuhkan peritel adalah daging yang telah dipotong berdasar jenisnya.
Menurutnya, hanya ada beberapa RPH yang memiliki kemampuan itu. "Yang terbesar hanya ada di Bogor dan Bali," imbuhnya.(uma/dos)
JAKARTA - Pengusaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengalami kendala mendapat pasokan daging. Itu diungkapkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Gabah di Bawah HPP, Petani Kulonprogo Minta Bulog Segera Bertindak
- APKI Siap Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- Awal 2025, Vietjet Tambah 10 Pesawat Baru
- Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Bagi Karyawan, PLN Gandeng Primaya Hospital
- Guru Besar IPB Sebut Rencana Peluasan Kawasan Sawit jadi Ide Positif
- Great Eastern Life Indonesia & OCBC Luncurkan Produk Baru dengan Kepastian Imbal Hasil