Pengusaha: Subsidi Atas Kapal Tidak Tepat Sasaran
jpnn.com, MATARAM - Keberadaan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Legundi yang beroperasi di jalur tol laut rute Pelabuhan Lembar-Surabaya kini semakin diterima masyarakat. Hal itu terbukti dengan meningkatnya jumlah penumpang yang menggunakan kapal saat mudik Lebaran lalu.
Tapi Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) menilai subsidi atas kapal itu tidak tepat sasaran. Sebab lebih banyak digunakan penumpang yang tergolong mampu. Selama mudik, moda transportasi bersubsidi lebih banyak memuat kendaraan tak layak subsidi. Karena itu perlu diadakan kalkulasi kembali atas tarif kapal tersebut.
“Tujuannya agar subsidi dari negara tepat sasaran, dan kompetisi usaha benar-benar terjaga kondusivitasnya,” kata Denny F Anggoro, Ketua DPC Gapasdap NTB, seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group) kemarin.
Menurut Denny, kehadiran KMP Legundi merupakan kebutuhan untuk memberikan opsi transportasi kepada masyarakat, KMP Legundi juga sangat membantu kelancaran arus mudik Lebaran. Akan tetapi pemerintah selaku regulator harus tetap hadir sebagai pembina dan pengawas kompetisi antar operator maupun kompetisi antar moda transportasi. Jangan sampai kebijakan itu malah merugikan operator atau moda transportasi lain.
Karena itu, Denny mendesak agar segera dilakukan evaluasi terhadap ketepatan sasaran subsidi di bidang transportasi. Selain itu, juga harus ada evaluasi dan kajian pula atas dampak adanya rute baru itu. Sebab jalur tersebut nota bene bersaing dengan rute lama yang masih digunakan operator lain.
"Jangan sampai ada yang bersinggungan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB Lalu Bayu Windia mengatakan, terkait subsidi KMP Legundi tidak begitu perhitungannya. Sebab kapal disiapkan untuk siapa saja.
"Sepanjang orang tak mampu tidak pernah ditolak untuk naik. (Kalaupun orang mampu) juga tidak apa," katanya.
Keberadaan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Legundi yang beroperasi di jalur tol laut rute Pelabuhan Lembar-Surabaya kini semakin diterima masyarakat.
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal
- Belasan Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Pekalongan, Ini Daftarnya
- Jelang Nataru 2024/2025, ASDP Pastikan Fasilitas dan Layanan Prima di Lintasan Merak-Bakauheni
- ASDP Imbau Pengguna Jasa Penyeberangan Mewaspadai Potensi Cuaca Ekstrem
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Terus Perkuat Konektivitas Antarwilayah, ASDP Layani 24 Lintasan Penyeberangan di NTT