Pengusaha Tagih Keseriusan Pemerintah di Bidang Maritim
jpnn.com - JPNN.com - Keseriusan pemerintah mengembangkan potensi industri maritim di Batam, Kepulauan Riau dipertanyakan sejumlah pengusaha.
Sebab hingga saat ini belum ada kebijakan nyata dari pemerintah untuk menggenjot sektor tersebut.
“Ada masalah di Batam. Selama ini saya belum lihat adanya kebijakan yang benar-benar ingin mengembangkan investasi maritim di Batam,” kata Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, Daniel Burhanudin, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group) Jumat (30/12).
Daniel mengambil contoh pengembangan pelabuhan alih kapal atau transhipment di Batam yang hanya sebatas wacana dan retorika.
Padahal, seharusnya Batam menjadi pusat pelabuhan transhipment karena posisinya di jalur pelayaran paling sibuk di dunia, Selat Malaka
Padahal, jika potensi ini digarap dengan serius, Batam bisa meraup pendapatan 10 miliar dolar AS per tahun. "Pemerintah harus melakukan modernisasi pelabuhan dan regulasi," katanya.
Senada dengan Daniel, Sekretaris II Indonesian National Shipowners Association (Insa) Batam, Osman Hasyim mengungkapkan saat ini pelabuhan di Batam sangat sepi dari aktivitas.
Bahkan hanya untuk proses labuh tambat saja, pelabuhan Batuampar kalah populer dari Singapura.
JPNN.com - Keseriusan pemerintah mengembangkan potensi industri maritim di Batam, Kepulauan Riau dipertanyakan sejumlah pengusaha.
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman
- 85 Persen Masyarakat Tanjung Uncang Batam Solid Dukung Ansar Ahmad
- Menko Airlangga Beberkan Upaya Pemerintah Menjaga Sektor Industri Dalam Negeri
- Masyarakat Batu Ampar Batam Targetkan 80 Persen Suara untuk Kemenangan Ansar-Nyanyang
- Perusahaan Nikel Diduga Pemalsu SK Bupati Halmahera Timur Dilaporkan ke Bareskrim
- Resmi Jabat Menaker yang Baru, Yassierli Sebut Ketenagakerjaan Bukan Hanya Soal Buruh