Pengusaha Tempe Ini Omzetnya Puluhan Juta, Modal Gadaikan SK PNS Tetangga
Setelah mengetahui maksud kedatangan Radar Tarakan (JPNN Group), wanita itu lalu memanggilkan seorang laki-laki yang kelihatan sedang sibuk melakukan aktivitas mengangkat ember yang berisi tahu.
Ternyata, pria yang dipanggil tersebut adalah Faturahman, pemilik pabrik sekaligus suaminya.
Setelah memperkenalkan diri, pria Jombang Jawa Timur ini akhirnya mau berbagi pengalamannya sehingga mampu membangun pabrik beromzet puluhan juta rupiah ini. Sebelum berhasil seperti sekarang ini, pria yang memulai membuat tahu tempe sendiri ini di tahun 2000 bersama istrinya.
Awalnya hanya jadi anak buah salah satu perusahaan tempe-tahu di Nunukan, dulu hanya bekerja di pabrik tahu tempe milik Samsul, pengusaha tempe-tahu yang ada di jalan Rimba Nunukan Tengah dan yang pertama kali di Nunukan. Mulai tahun 1992 hanya ikut dengan Samsul sampai tahun 1996.
“Masa juga ikut terus, kapan bisa berhasil kalau ikut dengan orang terus,” ujar Faturahman.
Pengalaman membuat tempe-tahu dari Jombang, Jawa Timur, lalu Faturahman merantau ke Nunukan dan ikut berkerja dengan Samsul. Selama bekerja dengan Samsul, Faturahman mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya.
Tahun 1999 menikah dengan Fadillah sekaligus membeli tanah dan membangun rumah untuk dijadikan usaha tempe-tahu. “Saya nikah dikampung, lalu kembali ke Nunukan beli tanah, rumah dibangun sedikit-sedikit karena tanah yang saya beli ini dicicil,” ungkap pengusaha tempe-tahu.
Tidak ingin dikatakan tidak berhasil diperantaun, Faturahman nekad membangun usaha tempe-tahu. Mulanya untuk membeli kedelai Faturahman melakukan pinjaman di Bank. Tempat meminjam uang sekaligus di dua Bank, BRI dan BPD dengan jumlah pinjaman masing-masing satu bank Rp 50 juta.
Faturahman saat kali pertama menginjakan kaki di Nunukan 2000 silam. Kini mantan pekerja di pabrik itu memiliki prabrik tahu-tempe sendiri. Bahkan,
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala