Penilaian Bang Ara soal Gibran bin Jokowi Si Bakal Calon Wako Solo
jpnn.com, SOLO - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait punya penilaian soal Gibran Rakabuming Raka yang notabene putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di mata Maruarar, pengusaha kuliner yang sedang mengincar posisi wali kota Surakatra (Solo) itu merupakan sosok unik.
"Saya pribadi mengenal Mas Gibran figur yang unik, mempunyai spontannitas yang tinggi, mandiri, dan orangnya santai," kata Maruarar di Solo, Minggu (24/11).
Ara -panggilan akrab Maruarar- mengatakan, Gibran yang menyandang status sebagai putra orang nomor 1 Indonesia tetap egaliter, tidak birokratis, merakyat, serta tanpa pengawalan khusus oleh Paspampres. Mantan legislator PDIP itu lantas mencontohkan kehadiran Gibran pada pembukaan kejuaraan bola basket Piala Presiden di GOR Sritex Arena, Surakarta, Rabu (20/11).
Gibran, kata Ara, tampak ramah dan murah senyum. Ayah Jan Ethes itu juga selalu meladeni siapa pun yang mengajaknya berfoto bareng.
Lebih lanjut Ara mengatakan, Solo merupakan kota yang penting bagi jasa dan pendidikan. Di Solo pula Presiden Jokowi mengawali karier sebagai politikus dan menjabat wali kota selama dua periode.
"Jokowi dengan keberhasilannya sehingga beliau dipilih dua kali, dan pilkada yang kedua lebih dari 90 persen suara," katanya.
Ara menambahkan, Gibran mempunyai hak yang sama seperti setiap warga negara Indonesia (WNI) lainnya. Keinginan Gibran menjadi wali kota pun merupakan hak asasinya.
Menurut Ara, bos Markobar itu sudah menunjukkan keberhasilannya sebagai pengusaha. Namun, kata Ara, PDIP memang memiliki mekanisme tersendiri dalam menjaring calon kepala daerah.
Politikus PDIP Maruarar Sirait alias Ara punya penilaian soal putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang notabene tengah mengincar posisi wali kota Surakarta.
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis
- PDIP Fokus Persiapkan Langkah Hukum untuk Hasto Kristiyanto